Jumat, 05 Juni 2015

PENERAPAN METODE WEIGHT PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Metode Weighted Product(WP) memerlukan proses normalisasi karena metode ini mengalikan hasil penilaian setiap atribut. Hasil perkalian tersebut belum bermakna jika belum dibandingkan (dibagi) dengan nilai standart. Bobot untuk atribut manfaat berfungsi sebagai pangkat positif dalam proses perkalian, sementara bobot biaya berfungsi sebagai pangkat negatif. Metode WP menggunakan perkalian sebagai penghubung rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot yang bersangkutan [PUT-13]. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi.


9 Preferensi untuk alternative Si diberikan sebagai berikut [PUT-13]: 1.

Penentuan nilai bobot W 2.

Penentuan nilai Vektor S 3.

Penentuan nilai Vektor V Lalu, langkah-langkah dalam perhitungan metode
Weighted Product
(WP) adalah sebagai berikut [PUT-13]: 1.

Mengalihkan seluruh atribut bagi seluruh alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif bagi atribut biaya. 2.

Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif. 3.

Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai pada setiap alternatif. 4.

Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
Metode WP mengunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.

Proses ini Ai diberikan sebagai berikut :

Dimana  ∑wj =  1.  wj  adalah  pangkat  bernilai  positif  untuk  atribut  keuntungan,  dan bernilai negatif untuk atribut biaya.
Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:
Contoh kasus :
Misalkan nilai setiap alternatif pada setiap atribut diberikan berdasarkan data riil yang ada seperti pada Tabel 2.1, perlu diidentifikasi terlebih dahulu jenis kriterianya, apakah termasuk kriteria keuntungan atau kriteria biaya.
Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
(Kusumadewi, Hartati, Harjoko, dan Wardoyo, 2006: 78)


 Kriteria C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C4 (jarak dengan gudang  yang sudah  ada)  adalah  criteria  keuntungan.  Sedangkan  kriteria  C1(jarak  dengan  pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik), dan C5 (harga tanah untuk lokasi) adalah kriteria biaya.Permasalahan kasus di atasakan di selesaikan dengan menggunakan metode  Weighted Product (WP). Sebelumnya akan dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu. Bobot awal W = (5, 3, 4, 4, 2), akan diperbaiki sehingga total bobot ∑Wj = 1, dengan cara :

Kemudian vektor S dihitung berdasarkan persamaan rumus6dengan i = 1, 2, … ,m sebagai berikut :

Nilai  vektor  yang  akan  digunakan  untuk  perankingan  dapat  dihitung  berdasarkan persamaan
rumus4
rumus5
Nilai terbesar ada pada V2  sehingga alternatif A2 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif  terbaik.  Dengan  kata  lain,  alternatif  A2 akan  terpilih  sebagai  lokasi  untuk mendirikan gudang baru. ( Kusumadewi, Hartati, Harjoko, dan Wardoyo, 2006: 79 )



Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Menggunakan Metode SAW

Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
 
 
 
 Keterangan :
= nilai rating kinerja ternormalisasi
= nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

= nilai terbesar dari setiap kriteria
= nilai terkecil dari setiap kriteria
benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
cost         = jika nilai terkecil adalah terbaik
dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
 
 

Keterangan :
Vi   = rangking untuk setiap alternatif
wj   = nilai bobot dari setiap kriteria
rij   = nilai rating kinerja ternormalisasi
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Contoh:

- Sebuah perusahaan makanan ringan XYZ akan menginvestasikan sisa usahanya dalam satu tahun.
- Beberapa alternatif investasi telah akan diidentifikasi. Pemilihan alternatif terbaik ditujukan selain untuk keperluan investasi, juga dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan ke depan.
- Beberapa kriteria digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan,yaitu:
C1=Harga, yaitu seberapa besar harga barang tersebut.
C2 =Nilai investasi 10 tahun ke depan, yaitu seberapa besar nilai investasi barang dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
C3 =Dayadukung terhadap produktivitas perusahaan, yaitu seberapa besar peranan barang dalam mendukung naiknya tingkat produktivitas perusahaan. 
Daya dukung diberi nilai: 1= kurangmendukung, 2 = cukup mendukung; dan 3 =sangat mendukung.
C4 =Prioritas kebutuhan, merupakan tingkat kepentingan (ke-mendesak-an) barang untuk dimiliki perusahaan. 
Prioritas diberi nilai:1=sangat berprioritas, 2 =berprioritas; dan 3 = cukupberprioritas.
C5 =Ketersediaan atau kemudahan, merupakan ketersediaan barang di pasaran. 
Ketersediaan diberi nilai:1= sulit diperoleh, 2 = cukup mudahdiperoleh; dan 3 =sangat mudah diperoleh.
- Dari pertama dan keempat kriteria tersebut, kriteria pertama dan keempat merupakan kriteria biaya, sedangkan kriteria kedua, ketiga, dan kelima merupakan kriteria keuntungan.
- Pengambil keputusan memberikan bobotuntuk setiap kriteria sebagai berikut:
C1 = 25%; C2 =15%; C3 = 30%;Â  C4 = 25; dan C5 = 5%.
- Ada empat alternatif yang diberikan, yaitu:
A1= Membeli mobil box untuk distribusi barang ke gudang;
A2 = Membeli tanah untuk membangun gudang baru;
A3 = Maintenance sarana teknologi informasi;
A4 = Pengembangan produk baru.
  • Nilai setiap alternatif pada setiap kriteria adalah:


 
 silahkan anda lanjutkan penyelesaian soal diatas........

ANTAR MUKA SPK

  • Kunci sukses pengguna MSS adalah antar muka user.  Semakin sederhana penggu-naan suatu sistem terkomputerisasi maka akan semakin merangsang manajer untuk menggunakannya. 
  • Antar muka user mengacu pada fasilitas komunikasi baik software maupun hard-ware dan komputer.
  • Antar muka user adalah bagian dari bidang yang disebut interaksi manusia dengan komputer yang mempelajari manusia, teknologi komputer, dan cara memperlancar hubungan ini.
  • Antar muka user membahas respon/tanggapan dan melibatkan pertukaran grafik, akustik, dan tanda-tanda lainnya.
  • Antar muka user digambarkan sebagai suatu permukaan dimana data diumpan balik diantara user dan komputer.
  • Aspek fisiknya adalah peraltan input: mouse, trackball, pen light, mikropon, keyboard, dll. Sedangkan peraltan output adalah monitor, printer, speaker, plotter, dll.
  • Penyediaan antar muka user yang berkualitas adalah tugas kompleks berkenaan dengan faktor-faktor teknologi, psikokogi, fisik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.
  • Berbagai masalah yang ada dalam membangun antar muka user:
          a. Desain Layar
          b. Urutan interaksi manusia dan komputer
          c. Penggunaa warna
          d. Densitas/kerapatan informasi
          e. Penggunaan ikon dan simbol
          f. Pemilihan peralatan input dan output

PEMODELN DAN MANAJEMEN MODEL SPK

Pemodelan Dalam MSS.
Salah satu contoh DSS, yaitu dari Frazee Paint.Inc. memiliki 3 jenis model:
1. Model statistik (analisis regresi), digunakan untuk mencari relasi diantara variabel. Model ini merupakan preprogram dalam tool software pengembangan DSS.
2. Model Finansial untuk pengembangan laporan pemasukan dan proyeksi data finansial untuk beberapa tahun. Model ini semi terstruktur dan ditulis dalam bahasa khusus DSS yang disebut dengan IFPS.
3. Model Optimasi yang dibuat menggunakan model management science yang disebut pendekatan Lenier Programming dalam rangka menentukan pemilihan media. Untuk menggunakan model ini, DSS perlu antarmuka untuk berhubungan dengan software yang lain.

Berbagai aspek dalam pemodelan diantaranya adalah:
  • Identifikasi masalah dan analisis lingkungan
  • Identifikasi variabel
  • Perkiraan (forecasting)
  • Model
  • Manajemen Model
Model Statis dan Dinamis
  • Analisis statis, model statis mengambil satu kejadian saja dalam suatu situasi. Selama kejadian tersebut semuanya terjadi dalam 1 interval, baik waktunya sebentar atau lama. Diasumsikan adanya stabilitas disini.
  • Analisis dinamis, Model dinamis digunakan untuk mengevaluasi skenario yang berubah tiap saat. Model ini tergantung pada waktu. Dapat menunjukkan tren dan pola pada waktu tertentu.
Pohon Keputusan.
Alternatif penampilan tabel keputusan adalah pohon keputusan. Pohon keputusan memiliki 2 keuntungan: pertama, menggambarkan secara grafis hubungan dari masalah, dan kedua, dapat berhubungan dengan situasi yang lebih kompleks dalam bentuk yang lebih kompak (misal masalah investasi dengan periode waktu yang lebih banyak).
Metode mengatasi resiko yang lain.
Misalnya: simulasi, certainty factors, dan fuzzy logic.
Optimasi dengan Pemrograman Matematis.
Digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah manajerial, untuk mengalokasikan resources yang terbatas (misal tenaga kerja, modal, mesin, atau air) diantara sekian banyak aktivitas untuk mmengoptimalkan tujuan yang ditetapkan.

Karakteristik.
  1. Sejumlah tertentu resources ekonomi tersedia untuk dialokasi
  2. Resources digunakan dalam produksi psoduk atau service
  3. Ada 2 atau lebih cara bagaimana resources digunakan. Masing-masingnya disebut dengan solusi atau program
  4. Setiap aktivitas (produk atau service) dimana resources digunakan disitu memberikan hasil tertentu sesuai tujuan yang telah ditetapkan
  5. Pengalokasian ini biasanya dibatasi oleh berbagai batasan dan kebutuhan yang disebut dengan constraints (batasan)
Asumsi
  •  Hasil dari berbagai alokasi yang berbeda dapat dibandingkan, sehingga, mereka dapat diukur dengan unit yang sama (seperti dolar atau utilitas)
  • Hasil dari berbagai alokasi berdiri sendiri dibandingkan dengan alokasi yang lain.
  • Hasil total adalah penjumlahan dari semua hasil yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas yang berbeda.
  • Semua data diketahui dengan certainty
  • Resources digunakan menurut perilaku ekonomi

MANAJEMEN DATA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
 Sistem Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:


·         Sistem Pendukung Keputusan Database
Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data warehouse perusahaan.

Data Internal
Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.

Data Eksternal
Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.

Data Privat
Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.

Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.

·         Sistem Manajemen Database
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan berbagai kapabilias.

·         Direktori Data
Direktori data merupakan katalog dari semua data yang berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai data dan menidentifikasi area masalah atau peluang-peluang. Direktori ini sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru, menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek-objek khusus yang ada di dalam database.

·         Query Facility
Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu), memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya depada pemberi permintaan.

KOMPONEN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)

A. Sub Sistem Manajemen Data
Sub sistem manajemen data tersusun dari beberapa elemen seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

(1)Basis Data SPK
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan struktur organisasi yang dapat digunakan pada single user dan multiuser. Untuk sistem pendukung keputusan yang besar basis datanya tersimpan dalam data warehouse. Data dalam basis data sistem pendukung keputusan berasal dari sumber data internal dan data eksternal.
Data internal diperoleh dari sistem proses transaksi perusahaan atau organisasi. Data eksternal diperoleh dari luar organisasi. Ekstraksi digunakan untuk membangun basis data atau data warehouse sebuah sistem pendukung keputusan perlu untuk mengambil data dari berbagai sumber. Operasi ini disebut ekstraksi, meliputi import file, meringkas, menyaring dan mengkondensasi data yang menghasilkan laporan dari data yang ada di basisdata. Proses ekstraksi dikelola dalam DBMS (Database Management System).
(2)Sistem Manajemen Basisdata
Merupakan sistem yang dipergunakan untuk mengintegrasikan beberapa file ke dalam suatu basis data. Basisdata dibuat diakses, dan diubah dengan DBMS dan kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat denga DBMS. Kekuatan sistem pendukung keputusan muncul ketika basidata terintegrasi dengan modelnya.
Kemampuan DBMS dalam sistem pendukung keputusan:
  • menangkap atau ekstraksi data untuk dimasukkan dalam basis data sistem pendukung keputusan.
  • mengupdate (menambah, menghapus, mengubah) data dan file.
  • Data terhubung dengan dari seumber yang berbeda.
  • memperoleh kembali data dari basisdata untuk pelaporan
  • memiliki pengamanan data dan kemampuan recovery secara menyeluruh.
(3)Fasilitas QUERY
Fasilitas query memungkinkan untuk akses, manipulasi dan query data. Fasilitas query menerima permintaan data dari komponen sistem pendukung keputusan, menentukan apakah pemintaan dapat dipenuhi, memformulasikan permintaan yang dirinci, dan memberikan kembali kepada peminta. Fungsi penting sistem query sistem pendukung keputusan adalah menseleksi dan memanipulasi operasi-operasi.

(4)Direktori Data
Direktori data adlah katalog dari semua data yang ada dalam basis data. Direktori data berisi definisi data dan gunanya terutama untuk menjawab pertanyaan mengenai data yang tersedia, sumbernya dan arti sesungguhnya. Direktori khususnya diperuntukkan mendukung tahap kecerdasan (inteligence phase) pada proses pembuatan keputusan yaitu membantu dalam mengamati data dan mengenali masalah atau kesempatan.

B. Sub Sistem Manajemen Model
Subsistem manajemen model dari sistem pendukung keputusan terdiri dari basis model, sistem manajemen basis model,model directoru dan model eksekusi, integrasi dan pelaksanaan model, seperti ditunjukkan pada gambar:
(1)Basis Model
Basis model adalah berisi model-model yang menyediakan kemapuan analisis pada sistem apendukung keputusan. Hal yang membedakan sistem pendukung keputusan dari Computer Base Information Systema adalah kemampuannya dalam mengubah, menggabungkan, menjalankan dan memerikasa model. Model-model dalam model base dapat dipecah menjadi empat kategori utama yaitu: strategic model, tactical model, operational model, dan building block.
- Strategic model, digunkan untuk membantu manajer perencana strategik. Pengaruh yang ditimbulkan keputusan-keputusan tersebut pada seluruh organisasi pada tahun-tahun yang akan datang, seperti menentukan tujuan perusahaan, perencanaan merger dan akuisisi, pemilihan lokasi pabrik, analisa dampak lingkungan dan pembelanjaan modal tak rutin. Kebanyakan menggunakan data eksternal.
- Tactical Model, digunakan untuk mendukung manajemen tingkat menengah dalam membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya yang dimiliki organisasi. Hal ini bermakna tanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan. Contoh perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan promosi penjualan, layout pabrik, dan pembelanjaan rutin. Cakupan waktunya bervariasi antara 1 bulan hingga kurang dari 2 tahun. Beberapa data eksternal dibutuhkan meski kebutuhan terbesarnya adalah data internal.
- Operasional model, digunakan untuk mendukung aktifitas kerja sehari-hari dalam organisasi, yaituu tempat berlangsungnya operasi perusahaan atau bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan model-model sebelumnya. Contoh penjadwalan produksi, kontrol persediaan. Model yang digunakan untuk membantu mengambil keputusan manajer tingkat bawah dengan cakupan waktu harian hingga bulanan. Model ini biasanya menggunakan data internal.
- Model building block, digunakan untuk menentukan variabel, parameter dalam model dan dapat dgunakan sebagai analisis data, sebagai komponen dari model yang lebih besar. Beberapa building block dalam sistem pendukung keputusan adalah perangkat lunak yang dijual di pasaran.

(2)Sistem manajemen basis Model
Merupakan sebuah perangkat lunak dengan fungsi sebagai pembuatan model, pembaruan model, pengubahan model, dan manipulasi data. Sistem manajemen basis model mampu menghubungkan model-model dengan jaringan yang sesuai lewat basis data.
Kemampuan yang dimilikinya meliputi:
  • Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
  • Kemampuan untuk mengakses dan meng-integrasikan model-model keputusan.
  • Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen analog dan basis data
(3)Model direktori
merupakan katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dengan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan tentangkeberadaan dan kemampuan model dalam basis model.
(4)Model Eksekusi, Itegrasi dan Pelaksanaan Model
Model eksekusi berfungsi mengontrol jalannya aktifitas aktual atau nyata dari model. Model integrasi berfungsi menggabungkan operasi beberapa model jika diperlukan misal mengarahkan keluaran satu model untuk diolah oleh model lain. Sedangkan model pelaksanaan digunakan untuk menerima dan menterjemahkan instruksi model dari model lain.

C. Sub Sistem Manajemen Pengetahuan
 Sub sistem ini bersifat optional, dimana beberapa keahlian dapat ditambahka dengan sistem pakar atau sistem kecerdasan. Sistem Pendukung Keputusan tingkat lanjut dilengkapi komponen yang disebut knowledge management. Komponen tersebut dapat menambahkan keahlian yang dibutuhkan guna memecahkan beberapa aspek masalah dan memberi pengetahuan yang bida meningkatkn operas komponen lain.

D. Sub Sistem Antar Muka Pengguna
Antar muka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna dengan management support  system (MSS). Antar muka pengguna (user interface) yang tidak nyaman dan terlalu rumit menyebabkan manajer tidak menggunakan komputer meskipun teknologinya sudah tersedia. Komponen dialog adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan antarmuka pengguna (user interface) sistem pendukung keputusan. Istilah antarmuka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna dengan sistem pendukung keputusan. Subsistem dialog diatur oleh perangkat lunak yang disebut sebagai dialog generation and management system(DGMS). DGMS juga sering disebut sebagai user interface management system (UIMS). DGMS memungkinkan pengguna berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan manajemen data.